Cuaca Buruk di Merak: Kapal Sulit Sandar, Antrean Kendaraan Menumpuk
Cuaca Buruk di Merak – Cuaca buruk yang melanda Pelabuhan Merak, Banten, sejak semalam telah menyebabkan kapal-kapal sulit sandar. Hujan deras dan angin kencang membuat aktivitas pelabuhan terganggu, mengakibatkan antrean kendaraan hingga mencapai Exit Tol Merak. Kondisi ini diperburuk dengan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut cuaca di lintasan Merak-Bakauheni berada dalam status siaga.
Antrean Kendaraan Mengular
Kasat Lantas Polres Cilegon AKP Mulya Sugiharto menjelaskan bahwa antrean kendaraan menuju Pelabuhan Merak masih terjadi hingga pukul 11.30 WIB, Selasa (3/12/2024). Untuk mengurangi penumpukan, kepolisian mengalihkan sebagian kendaraan ke buffer zone di Pelabuhan Indah Kiat.
“Memang terjadi antrean masuk ke pelabuhan. Untuk itu kami laksanakan pengalihan kendaraan ke buffer zone di Pelabuhan Indah Kiat untuk mengurangi di jalur menuju Pelabuhan Merak,” kata Mulya.
Di pelabuhan, kapal-kapal kecil mengalami kesulitan sandar akibat tingginya gelombang dan kecepatan angin yang mencapai 17-23 knots. Sebagai langkah antisipasi, pihak pelabuhan bersama kepolisian sepakat mengoperasikan kapal-kapal besar yang lebih stabil menghadapi kondisi cuaca buruk.
Pengaturan Lalu Lintas untuk Mengurai Kepadatan
Selain mengoperasikan kapal besar, kepolisian memberlakukan sistem contraflow di jalur menuju pelabuhan untuk mencegah gangguan arus lalu lintas dari jalur arteri. Kendaraan dari arah tol juga disekat di flyover Merak agar kepadatan di pelabuhan tidak semakin memburuk.
“Antrean kendaraan mencapai exit tol Merak. Kami berlakukan contraflow agar tak mengganggu arus lalu lintas dari jalur arteri. Kendaraan bergantian menuju pelabuhan untuk memastikan kelancaran,” jelas Mulya.
Kapal-kapal dari Lampung juga dikerahkan untuk membantu mengangkut kendaraan dari Pelabuhan Merak. Namun, tetap ada keterlambatan karena kondisi gelombang laut yang tinggi, yakni antara 1,5 hingga 2,5 meter.
Cuaca Masih Berpotensi Buruk
BMKG mencatat bahwa angin kencang dari barat daya dengan kecepatan 17-23 knots serta gelombang laut hingga 2,5 meter masih berpotensi terjadi hingga malam hari. Kondisi ini membuat lintasan Merak-Bakauheni berada dalam status siaga.
Pihak pelabuhan dan otoritas terkait terus memantau perkembangan cuaca untuk memastikan keselamatan pelayaran. Operasional kapal-kapal besar diprioritaskan untuk mengurangi dampak antrean, meski risiko keterlambatan tetap ada.
Dampak dan Antisipasi
Cuaca buruk di Pelabuhan Merak ini kembali menjadi pengingat pentingnya kesiapan infrastruktur pelabuhan menghadapi kondisi ekstrem. Operasi kapal besar dan pengaturan lalu lintas adalah langkah yang efektif untuk mengurangi dampak jangka pendek. Namun, antisipasi jangka panjang seperti peningkatan teknologi pelayaran dan perbaikan manajemen pelabuhan juga perlu menjadi perhatian.
Cuaca buruk di Pelabuhan Merak tidak hanya menyebabkan kapal-kapal sulit sandar tetapi juga memicu antrean kendaraan yang mengular hingga keluar tol. Dengan koordinasi antara kepolisian, otoritas pelabuhan, dan laporan cuaca dari BMKG, langkah-langkah darurat seperti pengoperasian kapal besar dan pengalihan lalu lintas dilakukan untuk mengatasi situasi ini.
Meski demikian, tantangan cuaca ekstrem ini mengingatkan perlunya peningkatan kesiapan pelabuhan dalam menghadapi kondisi serupa di masa depan, demi memastikan kelancaran dan keselamatan transportasi lintas pulau.
Pentingnya Kesiapan Menghadapi Cuaca Ekstrem
Cuaca buruk yang menyebabkan gangguan di Pelabuhan Merak menyoroti kebutuhan akan peningkatan infrastruktur dan teknologi pelabuhan untuk menghadapi situasi serupa di masa depan. Solusi seperti penambahan kapal besar yang mampu beroperasi di kondisi cuaca ekstrem, pengaturan zona parkir yang lebih efisien, serta integrasi sistem informasi real-time untuk pengelolaan arus kendaraan sangat diperlukan.
Selain itu, kolaborasi antara otoritas pelabuhan, kepolisian, dan BMKG dalam memberikan informasi akurat kepada masyarakat menjadi langkah penting untuk meminimalkan dampak kemacetan dan keterlambatan, sehingga keselamatan dan kenyamanan pengguna transportasi tetap terjaga.